Sudah hampir 5 hari aku merasa mual, tidak nafsu makan. Setiap melihat makanan bahkan lihat sanpachi ramen kesukaanku, rasanya eneg. Kalau dihitung dari jadwal haid bulan Juli, berarti sudah telat hampir 2 minggu. Sudah sempat curiga, tapi berhubung lagi di Jakarta jadi test-nya ditunda dulu deh (males beli test pack :p).
Subuh hari ini saatnya aku pulang ke Semarang (suami business trip ke Manado). Sampai di Semarang, aku langsung test dengan stok test pack terakhir (merk Pregcy). Setelah beberapa detik, stripnya menunjukkan dua garis merah, spontan aku berseru ” Oh, my god!” . Hal pertama yang terpikir, langsung kabarin suami :). Langsung aku foto hasil test packnya dan kirim lewat bb. Tapi berhubung suami masih di pesawat jadi pending deh bbm-nya. Hal kedua yang terpikir, harus coba test lagi pakai test pack merk lain karena sempat baca di web kalau hasil test pack itu ada kemungkinan tidak akurat. Sambil menahan mual, aku menyetir untuk membeli sarapan (harus tetap isi perut walau ga nafsu makan). Meninggalkan bubur yang tersisa setengah, aku langsung menuju apotek terdekat untuk beli test pack merk lain (sensitif). Begitu sampai dirumah mami, langsung cek lagi dan hasilnya tetap strip dua :). Tapi aku pikir sebaiknya tetap periksakan ke dokter agar lebih akurat lagi hahaha. Jam 9.30 suami telepon, tanya tentang bbm tadi, dia bingung maksud pertanyaannya apa (karena gambarnya gagal terkirim), akhirnya aku jelaskan tapi reaksinya sedikit datar, mungkin shock kali yah haha. Kata suami, langsung aja hari ini cek ke dokter, tidak usah tunggu hari Sabtu dia balik ke Semarang. Siangnya, langsung kasih tahu ke mami, reaksinya juga datar (hahaha, like mother like son :p ) . Walaupun suami dan mami reaksinya datar tapi pasti dalamnya ada rasa senang, kalau suami mungkin ada rasa takut (it’s time to be a daddy!).
Sore sepulang kerja langsung meluncur ke RS Elisabeth dekat rumah mami, diarahkan untuk daftar di poliklinik spesialis kandungan. Jadwal hari ini dengan Dr. Suharsono. Beruntung dapat nomor antrian ke 3, sebelum dokternya datang, susternya sudah mengecek tensi dan menanyakan tentang hari terakhir haid, apa sudah menggunakan test pack. Tensi 110/70, suster bilang cukup rendah padahal ukuran segitu lumayan cukup tinggi buat aku yang biasanya sekitar 90an. Hari terakhir haid kurang lebih tanggal 20 akhir Juli, sudah coba pakai test pack tapi garis kedua agak kurang tegas dibanding garis pertama. Setelah itu, disuruh untuk menunggu di ruang tunggu lagi. Saat menunggu itu, baru ingat test pack-nya kan masih nangkring di tas, jadi bisa langsung tunjukkin ke dokternya nanti.
Kurang lebih 10 menit, dokternya datang, pertanyaannya kurang lebih sama seperti suster, pas tanya test pack, langsung aku infokan kalo aku masih bawa test pack-nya dan langsung diminta. Saat melihat test packnya, dokter langsung bilang “Wah, ini mah dah pasti hamil, ga usah cek urine lagi. Kita USG aja yah” . Woow, my first USG, deg-degan (napa coba pake deg-degan) dan malu (nah, klo malu ini karena musti buka celana dikit). Berpindah ke ruangan sebelah untuk di USG, dengan bodohnya tanya ke suster (padahal dah tau jawabannya) “Sus, celananya perlu dibuka yah?” Dalam hati susternya mungkin bilang, ya iyalah klo ga gimana caranya USG cuuuy hahaha. Setelah berbaring di ranjang, baru aku membuka celana dan menurunkan celananya dikit, eh sama susternya disuruh turunin lagi sampai kelihatan, jadi malu. Alat USG dah diolesi gel, dokter langsung menaruh alatnya di bagian bawah perut, di monitor cuma kelihatan ada bundaran hitam sebesar kacang pistachio. Dokter bilang itu kantung rahimnya, janinnya masih belum kelihatan kalo masih sedini ini, nanti 4 minggu lagi sudah lebih besar lagi dan mulai berbentuk. Dokter memperkirakan janinnya sudah sekitar 7 minggu (kayanya dia hitung dari tanggal terakhir mens), tapi kalo dihitung dari tanggal buatnya mungkin sekitar 5 minggu hehehe. Setelah itu dokter menulis resep dengan tulisan dokter seperti biasanya yang tidak bisa dibaca dengan mata normal. Aku meminta obat untuk mengurangi mual, dokter bilang sudah ada di obat yang nomor 1. Setelah ditebus, barulah kelihatan jelas nama obatnya : Mediamer B6 (untuk mengurangi mual, diminum 3x sehari sebelum makan) dan Folaplus (asam folat, B12, B6 untuk vitamin janin, diminum 1x sehari setelah makan).
Setelah selesai dan sudah yakin 100%, baru deh menyampaikan good news ini ke keluarga :D
Anyway, baru keinget kalo aku ga pake cincin kawin dan tanpa ditemani suami, ada kemungkinan dokter dan susternya bakal mengira yang aneh-aneh hahaha.. Sebodo ah…